Monday 28 January 2013

Paket Berita Televisi

Televisi merupakan media komunikasi massa yang komunikatif, sebab memadukan unsur visual baik gambar maupun gerak, suara (audio), dan juga teks. Televisi merupakan alat komunikasi massa yang sangat lumrah di negara Indonesia ini. Televisi hadir menemani keluarga indonesia dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan atas, hingga kelas menengah. Tayangan televisi begitu beragam. Dan tayangan atau konten yang selalu ada dalam sebuah televisi adalah tayangan berita.

Sebagai masyarakat yang hidup dalam era informasi seperti ini, siapa sih yang tidak pernah menikmati atau memanfaatkan berita, terlebih berita televisi?

dibutuhkan perencanaan yang matang dalam proses pembuatan berita televisi, dan lagi-lagi konsep manajeman harus di terapkan, yakni konsep manajemen : POAC
Planning :
merencanakan berita apa saja yang akan diangkat

Organizing :
mengorganisasikan 

Actuating :
Contolling :




Tugas UAS Mata Kuliah Jurnalisme Televisi adalah membuat sebuah paket berita televisi.
nama Paket berita televisi kelompok kami adalah : Lintas Berita Siang, dengan saya sendiri yang bertugas sebagai news anchor atau pembaca berita.




Behind the scene saat pengambilan gambar di lab avikom (audio visual komunikasi) unisaba.






dan inilah luapan ekspresi kami ketika pengambilan gambar untuk tugas ini selesai..
YEAH !!




Sunday 27 January 2013

Creative Writing with Prita Laura

Program Studi Jurnalistik UNISBA, mengadakan Studium Generale Bertema "Creative Writing". Yang hadir sebagai pembicara dalam Studium Generale jurnalistik tersebut adalah Prita Laura, yang merupakan salah seorang News Anchor atau pembaca berita stasiun televisi swasta (Metro TV).  Prita Laura berbagi pengalamannya selama menjadi jurnalis sedari awal hingga bisa menjadi news Anchor papan atas seperti saat ini. Dia mengaku, kesalahan dalam pelaporan kerap kali terjadi, apalagi dalam pelaporan langsung (Live)




Kunjungan Detik.com Bandung

Jum'at 4 Mei 2012


Kunjungan kelas mata kuliah Penulisan Media ke Detik.com Bandung


Detik Bandung.com adalah portal berita online regional Jawa Barat, khususnya mencakup kawasan Bandung Raya. Berita online sendiri merupakan tempat dimana berita cetak dan siaran bertemu, berita online merupakan sebuah hibrida (perpaduan) yang telah mengubah konvensi pengiriman berita dan asumsi tradisional tentang posisi wartawan dalam produksi berita (Alysen 2006).
Narasumber menyebutkan bahwa pola yang diterapkan dalam penulisan berita online khususnya di Detikbandung.com, cukup hanya 3W+1H dan tidak perlu menerapkan pola 5W+1H yang umum di pakai dalam penulisan berita. Namun menurut Drs. AS Haris Sumadiria dalam bukunya menyatakan bahwa konsep berita dan kriteria umum nilai berita berlaku universal, yaitu berita ditulis dengan menggunakan teknik melaporkan, merujuk kepada pola piramida terbalik, dan mengacu pada rumus 5W+1H.
Selanjutnya menurut narasumber, terdapat tiga tahapan dalam pemrosesan berita. Pertama, proses pencarian berita, yaitu sumber berita bisa melalui liputan langsung ke lapangan, wawancara telepon, serta bisa juga mengutip dari media cetak dan televisi, atau lainnya. Lalu, tahapan kedua adalah pengolahan data-data yang di dapat menjadi berita yang utuh. Dan proses ketiga adalah pasca produksi, dimana koordinator liputan menilai (memverifikasi) berita mana yang bisa upload  dan mana yang tidak. Yang harus di perhatikan dalam verifikasi diantaranya penulisan berita, ejaan kata, dan tata bahasa.
Berita yang sudah di verifikasi internal kemudian harus di verifikasi oleh pihak lain. Setelah itu, barulah berita benar-benar bisa di upload ke website. Sistem upload berita mirip seperti blog yaitu berbasis HTML (Hyper Text Markup Language) yang memudahan menghubungkan dokumen dengan internet. Namun tentunya Detik bandung memliki template tersendiri. Proses upload berita biasanya selesai sekitar 2 hingga 3 detik, namun bila lebih dari waktu tersebut berita masih belum muncul, diindikasikan ada sesuatu masalah yang berkaitan dengan teknologi.
Detikbandung.com merupakan portal berita online dengan sirkulasi update berita per-detik yang dituntut untuk serba cepat dan aktual, hingga tidak jarang terjadi kesalahan dalam berita. Untuk memperbaiki kesalahan tersebut ada proses verifikasi ulang. Verifikasi ulang berita terbagi dalam dua jenis, yaitu: 1. Update, yaitu verifikasi terhadap berita dengan kesalahan yang tidak terlalu banyak, seperti kesalahan penulisan nama, lokasi, dll. 2. Ralat yaitu verifikasi terhadap berita yang memiliki banyak kesalahan.
Pemimpin di Detikbandung selalu menekankan untuk tidak ragu memverifikasi ulang berita jika memang terdapat kesalahan, tapi jangan sampai mencabut berita yang pernah di upload karena akan memunculkan kebingungan pada pembaca. Oleh karena itulah biasanya di cantumkan link dengan berita yang di muat sebelumnya ataupun dengan berita lain yang terkait. Menurut Alyssen (2006) Link merupakan Kemampuan untuk menghubungkan situs lain yang mungkin memperluas berita dan itu merupakan salah satu kekuatan dari berita online, link meningkatkan sejumlah pertimbangan praktis dan etis.
Tampilan halaman muka dalam berita Online hampir sama dengan berita koran, yaitu meletakan berita dan informasi penting pertama di kolom atas, agar dapat mudah terlihat, sehingga tidak “out of sight at the bottom”, selain itu studi menunjukkan bahwa pembaca online lebih gemar memindai teks ketimbang membaca setiap kata. Karena itulah berita harus menggunakan judul utama (headline) yang padat dan unik untuk menarik antusiasme pembaca. Menurut Janet Wilson, kata-kata yang digunakan dalam headline harus mewakili isi berita secara lengkap dan membuatnya relevan di benak pembaca. Adapun tata cara penulisan headline menurut Carole Rich yaitu  headline harus singkat, menggunakan kata kerja yang kuat, memasukan kata pertama dengan kata yang paling penting, menghindari headline yang bersifat artikel, jika subjeknya cukup menarik gunakan headline berbentuk pertanyaan, dan biasanya terdiri dari empat hingga enam kata.

Djarum Indonesia Open

Saturday, 26 Mei 2012










Pelatihan Penulisan KTI


PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Sabtu, 26 Januari 2013
Siang tadi bagian kemahasiswaan beserta Lembaga Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNISBA, menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi seluruh mahasiswa Unisba dari berbagai fakultas yang sebelumnya telah mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba penulisan karya tulis ilmiah tingkat Dikti. Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah tersebut bertempat di Aula Utama unisba Jl. Taman Sari No.1 Bandung.
Pemateri pertama adalah bapak Yuhka Sundaya, yaitu seorang dosen yang juga menjabat sebagai wakil dekan 1 fakultas Ekonomi Unisba. Materi yang disampaikannya berkenaan teknik penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
            Materi tersebut merupakan materi yang sangat penting, sebab penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) memanglah tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Bagi sebuah karya tulis ilmiah, aturan penyusunan atau aturan penulisan yang baik dan benar merupakan sebuah syarat perlu (necessary condition) yang harus benar-benar dipenuhi. Maka butuh ketelitian dan kehati-hatian yang sangat ekstra dalam pengerjaannya.
Lebih lanjutnya, beliau menjelaskan bahwa setiap lembaga atau pun institusi mempunyai gaya penulisan atau yang bisa disebut dengan gaya selingkung, yang masing-masing mempunyai perbedaan. Sebagai contoh, perbedaan gaya penulisan atau gaya selingkung dapat dilihat dalam perbedaan penulisan nomor halaman. Ada yang mempunyai ciri khas penomoran halaman nya adalah di atas, dengan posisi nomor di tengah, agak ke kiri, ataupun di kanan. Begitupun sebaliknya. Ada juga yang meletakkan nomor halamannya di bagian bawah tengah, agak ke kiri, dan atau di kanan. Dibagian manapun penomoran halaman, sebenarnya tidak ada yang salah, sebab tidak ada aturan baku mengenai hal tersebut. Namun ketika kita mengikuti sebuah lomba karya tulis ilmiah, kita harus benar-benar mengikuti aturan mengenai gaya penulisan (gaya selingkung) yang di tetapkan oleh lembaga atau instansi yang mengadakan lomba KTI. Gaya penulisan yang baik dan benar, yakni yang sesuai dengan aturan tersebut merupakan aspek utama penilaian di tahap pertama dalam penyeleksian karya tulis ilmiah.
Karena lembaga atau instansi yang di tuju dalam lomba Karya Tulis Ilmiah tersebut adalah Dikti, maka format penulisan Karya tulis ilmiah harus mengikuti aturan gaya penulisan atau gaya selingkung yang sudah ditetapkan oleh Dikti. Kalau menurut istilah saya sendiri, saya menyebutnya bahwa dalam penulisan tersebut, format penulisannya haruslah ke’Dikti-dikti’an. Hehe.
Dikti yang merupakan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, sangatlah ketat dalam menyeleksi setiap karya tulis yang masuk. Penilaian pertama dilihat dari kulit muka atau tampilan paling depan (cover) dari KTI tersebut. Apakah bagian cover sudah memenuhi standarisasi gaya penulisan (gaya selingkung) Dikti atau belum. Sederhana saja sebenarnya, jika tampilan cover benar-benar memenuhi syarat, maka karya tulis dipastikan akan dapat lolos di tahap pertama, dan dapat masuk ke tahap penilaian selanjutnya. Dan sebaliknya, jika susunan tidak benar-benar sesuai, meski ketidak tepatan tersebut hanya sedikit saja, maka KTI tersebut biasanya langsung di buang. Dibuang dalam artian ini yaitu, KTI akan tidak dibaca sama sekali  meski mungkin isi dari karya tulis ilmiah yang bersangkutan sangatlah kreatif atau berkualitas.
“Usahakan hal tersebut jangan sampai terjadi, karena tentunya akan sangat merugikan mahasiswa sendiri. Sudah cape-cape buat, tapi tidak di baca sama sekali, sehingga usulan yang sebetulnya mungkin saja kreatif tersebut, tidak dapat masuk ke tahapan berikutnya dan dan tidak dipromosikan dalam tingkat nasional.” Ungkap Pa Yuhka mewanti-wanti.
Maka, kunci utama dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah ketelatenan dalam pengerjaannya. Penulis beserta kelompoknya harus sering mereview ulang format dan gaya penulisan, sebelum karya Tulis Ilmiah tersebut benar-benar di kirimkan ke pihak Dikti. Aturan ketat mengenai penulisan yang disusun oleh Dikti, merupakan bentuk latihan bagi mahasiswa dalam hal menulis, khususnya dalam menulis Karya Tulis Ilmiah.
Berkaitan mengenai aturan penulisan, ada beberapa hal penting yang sedari awal harus sangat diperhatikan, yaitu diantaranya :
Penulis karya tulis ilmiah harus mengetahui secara lebih mendalam dahulu mengenai perbadaan antara PKM AI dan PKM GT.
Bahasa yang digunakan tentunya harus bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), sederhana, namun jelas.
Bagian kelengkapan Administratif yang meliputi, halaman judul, nama atau daftar anggota kelompok, halaman pengesahan, dll.

PKM AI.
            Materi pertama yang disuguhkan oleh bapa Yuhkan Sundaya pun selesai, dengan raut kelegaan di wajahnya karena telah menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa dengan sangat jelas dan lugas. Pelatihan penulisan karya Tulis ilmiah terus berlanjut dengan materi selanjutnya, yaitu mengenai Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Artikel Ilmiah yang di sampaikan oleh Doktor Atih Rohaeti Dariah yang merupakan dosen prodi ilmu ekonomi.  
Sebelum masuk kedalam pemaparan materi, Ibu Atih mengapresiasi terlebih dahulu mahasiswa yang telah hadir di ruangan tersebut. “sebelumnya saya bangga kepada mahasiswa yang sudah hadir disini. Karena mahasiswa-mahasiswa yang ada disini merupakan mahasiswa yang tertarik menulis. Menulis itu merupakan sebuah proses yang sangat menuntut kesabaran, namun sesungguhnya menyenangkan”, begitulah kurang lebihnya ungkapan apresiasi beliau.
            Tanpa banyak membuang-buang waktu, beliau langsung masuk pada pamaparan materi mengenai PKM AI. PKM AI merupakan Program kreativitas mahasiswa berbentuk Artikel Ilmiah yang harus disusun berdasarkan pada kegiatan yang telah selesai dilakukan kelompok mahasiswa. Kegiatan yang telah selesai dilakukan tersebut bisa berupa tugas-tugas kuliah dari berbagai mata kuliah, maupun kegiatan-kegiatan lainnya di luar, yang sekiranya dapat di eksplorasi lagi secara lebih mendalam dan dapat ditampilkan keunikannya.
            Tujuan dari PKM AI ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan mengekstrak kembali kegiatan ilmiah yang pernah dilakukan sebelumnya tersebut, lalu menuangkannya dalam bentuk artikel ilmiah. Dengan begitu keterampilan atau kemahiran mahasiswa dalam menulis ilmiah akan meningkat pula.
            Namun meski penulisannya berdasarkan pada kegiatan ilmiah yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, bentuk atau format PKM AI ini tidak seperti sebuah laporan kegiatan. Dalam penulisannya, tetap harus mengikuti kaidah penulisan jurnal ilmiah, diantaranya harus menggunakan bahasa Indonesia baku yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah dimngerti, tidak menggunakan singkatan “dst, tsb” atapun yang lainnya. Dan strukturnya penulisan isi yaitu :
·      Halaman kulit muka
·      Halaman pengesahan
·      isi artikel , yaitu terdiri dari : judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, serta daftar pustaka.
Dalam pemaparannya, Ibu atih ini tidak terlalu banyak membahas mengenai teknik, melainkan lebih kepada motivasi-motivasi bagi mahasiswa, terlebih mengenai motivasi dalam menulis

Sunday 6 January 2013

Kemarilah, ke KWT Pertiwi :)


Rumahku berada di kawasan yang bisa di bilang pegunungan, meski tidak gunung-gunung amat sih.. hehehe. Mayoritas masyarakat disini adalah para petani yang menggarap sawah, dan ada juga beberapa petani yang sekaligus menjadi peternak. 

Semenjak pensiun, papah memilih berwirausaha yaitu menjadi petani jamur. Sedangkan mamah merupakan pegawai negeri sipil (PNS) yang juga turut suami untuk concern terhadapat pertanian. 

Mamah seakan tidak mau kalah dengan papah yang tergabung dalam kelompok tani. Pada sekitar tahun 2008, mamah beserta sudara-saudara yang ada disini mulai mendirikan kelompok wanita tani. apa itu kelompok wanita tani? Kelompok Wanita Tani atau yang sering disingkat KWT, adalah salah satu bentuk kelembagaan petani yang para anggotanya terdiri dari  wanita-wanita yang berkecimpung dalam kegiatan pertanian.  Berbeda dengan kelompok tani yang lainnya, kelompok wanita tani dalam pembinaannya diarahkan untuk mempunyai  suatu usaha produktif dalam skala rumah tangga yang memanfaatkan atau mengolah hasil-hasil pertanian maupun perikanan, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.

kelompok wanita tani (KWT) yang di dirikan mamah dinamakan Pertiwi. KWT Pertiwi ini tentunya mengalami pasang surut dalam perjalanan dan perkembangannya. Seperti sempat mengalami kekosongan kegiatan karena ketidak-aktifan para anggota, kendala dalam produksi serta pemasaran produk, dll. Namun semangat untuk menjadi produktif kembali terus di gelorakan oleh mamah dan bi Rina yang merupakan adik mamah yang kedua.

alhasil, kini KWT Pertiwi sudah lebih berkembang dibanding sebelumnya. Kini, KWT Pertiwi memiliki demplot atau contoh kebun yang ditujukan untuk Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Di kawasan demplot tersebut terdapat banyak tanaman yang di tata rapi, ada kolam lele, ada kelinci, dan ada juga kandang kambing yang baru selesai di buat. kwt Pertiwi juga mulai memiliki kumbung jamur sendiri yang tentunya bekerja sama dengan pondok Jamur Tiram RICHKY.


Inilah Demplot KWT Pertiwi


mamah yang sedang menyirami tanaman dengan cinta :)


papah yang sedang membantu membersihkan kolam lele



Saung yang biasa digunakan untuk rapat, pertemuan,
 dan juga makan bersama saat menyantap nasi liwet


deretan tanaman yang di tata rapi
Tanaman Ginseng Lokal


Bi Rina yang sedang memberi makan kelinci

Kumbung Jamur KWT Pertiwi

Dari segi kegiatan pengolahan pasca panen, produk-produk yang mulai di hasilkan kwt pertiwi,   yaitu :

  • membuat nugget Jamur Tiram berlabel RICHKY/KWT PERTIWI 
  • membuat kerupuk Jamur Tiram
  • membuat keripik pisang kastroli yang sangat renyah, 
  • membuat kerupuk kulit pisang kastroli

begitulah sekilas mengenai KWT Pertiwi yang ada disini. 
ayo teman-teman, kemarilah, ke KWT Pertiwi!
:)

     

Saturday 5 January 2013

Nugget Jamur RICHKY




inilah label kemasan jamur yang saya buat :




kampung halaman


Aku tinggal di daerah yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, yaitu di kawasan Cipanas – Puncak kabupaten Cianjur. Jika anda berkunjung kesini, anda dapat dapat merasakan hawa udara yang masih sejuk, suasana yang asri dan pemandangan yang indah. Gunung-gunung terlihat begitu indah, seperti lukisan. Langitpun selalu nampak menakjubkan bila cuaca memang sedang bersahabat. tidak ada bangunan yang tinggi menjulang disini. Sehingga keleluasaan dapat terasa. Sayangnya, aku baru benar-benar menyadari hal tersebut belakangan ini, tidak dari kemarin-kemarin. Kemarin-kemari itu, rasanya aku hanya sekedar hidup dan tumbuh begitu saja di sini, di kampung halamanku ini. Namun untunglah, kini aku mulai sadar dengan segala kenyamanan dan keindahan yang ada disini. Mulai dari sekarang, aku ingin menuliskannya dan berbagi cerita disini, meski entah siapa yang akan membacanya. Dan semoga aku dapat mengejar keterlambatanku itu.

Friday 4 January 2013

Kunjungan ke Penerbit Gafindo



Rabu (2 Januari 2013) kemarin, kelas mata kuliah Penyuntingan dan Penerbitan kami melakukan kunjungan ke penerbit buku Grafindo yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta Bandung. Kunjungan tersebut sudah di rencanakan jauh-jauh hari oleh dosen kami, yaitu Ibu Arbaiyah Satriani atau yang biasa dipanggil bu Aan. Penerbit Grafindo Salamadani di pilih, karena beberapa buku yang ditulis bu Aan di terbitkan oleh penerbit tersebut.

Tujuan dari  kunjungan langsung ke penerbit, tentunya untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa secara langsung mengenai sistem atau hal-hal apa saja yang selama ini sudah di pelajari di kelas yang berkaitan dengan penyuntingan dan penerbitan buku. Kunjungan langsung ke media tersebut selain  mengedukasi, juga sebagai moment refreshing agar mahasiswa tidak melulu berkutat dengan hal-hal yang bersifat teoritis saja.

Ruang koleksi buku Grafindo Salamadani Bandung
Berdasarkan kesepakatan yang pernah di buat saat mata kuliah berlangsung di dalam kelas beberapa minggu lalu, kami harus sudah berkumpul di lokasi sekitar pukul 1 siang. Namun karena tempat penerbitan Grafindo tersebut ternyata agak masuk ke kawasan kompleks perumahan dan tidak berada di pinggir jalan besar, maka banyak mahasiswa yang kesulitan menemukan lokasi tersebut, termasuk saya. hehe. alhasil, Jadwal kegiatan yang rencananya akan dimulai pukul 1 siangpun ngaret beberapa menit.

**



Teman-teman mahasiswa saya, sedang melihat-lihat buku
yang di pajang di ruang koleksi buku
Kegiatan pertama dalam kunjungan tersebut adalah penyampaian materi mengenai Editor dan beberapa informasi mengenai penerbit Grafindo Salamadani, khususnya mengenai E-book. Materi editing dan editor buku di paparkan oleh kang Luthfi yang merupakan salah satu editor di Penerbit Grafindo. melalui pemaparan-pemaparannya, kami menjadi lebih tau seluk beluk mengenai editor buku dalam suatu penerbitan. Kang Lutfi memaparkan secara gamblang mengenai apa itu editor, seperti apa tugasnya, apa saja yang menjadi tanggung jawabnya, dan masih banyak lagi. Intinya, pemaparannya tersebut semakin berkontribusi melengkapi pengetahuan kami.

materi kedua mengenai penerbit Grafindo Salamadani yang katanya juga mulai menerapkan sistem digitalisasi buku atau yang di kenal dengan e-book.

selepas kegiatan pertama yang merupakan penyampaian materi tersebut, kemudian kami diajak untuk ke ruangan redaksi yang gedungnya terletak di seberang gedung koleksi buku.

Tuesday 1 January 2013

Cuti Kuliah?

fase yang paling penting dalam sebuah perjalanan kehidupan manusia, konon katanya adalah 'tentang pembentukan pola pikir' dan 'penemuan identitas diri'. dan masa-masa transisi dari remaja menuju dewasa, terlebih  saat menjalani perkuliahan adalah fase-fase penyusunan dan penemuan kedua hal tersebut. hmm.. *gaya amat ya

semester 5.
dan di semester ini, saya terlintas untuk untuk mengambil cuti kuliah di semester depan. Saya merasa, dalam perjalanan perkuliahan hingga ke semester 5 ini, saya belum secara optimal mendapatkan 'pencerahan'. Sebab dari semester ke semester, seakan berlalu begitu saja. Saya tidak mempunyai pegangan usaha. Dan di semester depan saya ingin memulai usaha dan fokus dengan usaha tersebut.  Tapi saya belum berani mengutarakan hal tersebut kepada mamah dan papah.
Saya takut mamah dan papah kecewa. bagaimana ini?

seorang teman mengingatkan saya, saat saya dengan ceplas ceplos berkata "sepertinya semester depan fika pengen cuti". dia berkata, "kamu ngga akan nyesel atau sedih kalo temen-temen kamu nanti lulus duluan, sementara kamu belum?" hmm... saat itu saya memutar otak, memikirkan kata-katanya tersebut. Tapi saya yakin, sepertinya saya memang harus cuti kuliah terlebih dahulu. Saya tidak perduli orang-orang akan berspekulasi dan berkata apa mengenai saya. hehe

ternyata memang benar, bahwa dunia perkuliahan tidak bisa benar-benar di sejajarkan atau disamakan dengan dunia pendidikan pada fase-fase sebelumnya. Meski dalam berkuliah kita harus mempunyai target, tapi bagi saya, lulus memang jangan semata-mata tepat waktu. Melainkan pada waktu yang tepat. mungkin seperti itu. dan apa saya memang harus cuti kuliah dahulu?

sisa waktu ini akan saya gunakan sebaik-baiknya untuk memikirkan hal tersebut.
semoga mendapatkan pencerahan segera. amin..

Mewariskan Kebaikan

Mamah dan papah, adalah sosok-sosok manusia yang kreatif. Papah, dengan segala pengetahuan umum yang begitu luas dan masih menempel dalam otaknya tersebut, membuatnya mempunyai banyak gagasan-gagasan dan pijakan untuk melangkah. Salah satu bukti dari betapa kreatif dan luasnya pengetahuan papah adalah, beliau (seakan) tidak ragu, mulai merintis bisnis di sektor pertanian, padahal sebelumnya papah tidak memiliki basic atau dasar keilmuan mengenai pertanian sama sekali. Bidang yang sedari dulu akrab dalam kehidupannya adalah mengenai mesin, pertambangan serta perminyakan. Dahulu papah sempat menjadi salah satu teknisi mesin di perusahaan penerbangan Garuda. Selepas itu, kemudian beliau bekerja di perusahaan minyak swasta, hinga sampai pada usia pensiun. Nah selepas pensiun, beliau merintis usaha di sektor pertanian khususnya yaitu jamur Tiram Putih. Ide untuk memulai bisnis tersebut sebenarnya berangkat dari kesukaannya mengkonsumsi jamur tiram. Dahulu papah senang sekali dengan jamur tiram. Dan untuk mendapatkannya, maka harus berbelanja di pasar. Sementara kualitas jamur yang ada di pasar juga tidak terlalu bagus.

Sedari beberapa tahun sebelum masa pensiunnya tiba, papah sepertinya sudah mulai memikirkan bisnis atau usaha apa yang kelak akan menghidupi keluarga. Dan bisnis jamur tiram lah yang dipilihnya. papah memulai bisnis dengan mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber  terlebih dahulu. banyak buku-buku mengenai jamur yang di bacanya. Selain itu, sumber lain yang paling membantunya hingga bisa mendirikan perusahaan (kecil-kecilan) Jamur Tiram seperti saat ini adalah Internet. Ya, papah begitu bijak dalam menggunakan Internet. "begitu mendapat informasi di internet, langsung di proses dan semaksimal mungkin di praktekan" begitulah ungkapnya saat berbincang bersama temannya bila ada yang menanyakan darimana belajar mengenai Jamur Tiram Putih. hehe dan saya menguping pembicaraan tersebut.

Perusahaan mulai di rintis sekitar tahun 2008, dengan nama Pondok Jamur Tiram RICHKY. lagi lagi, kreatifitas papah terlihat dari Penamaan perusahaan Jamur tersebut. RICHKY sebenarnya merupakan 'pelesetan' dari nama adik saya yang bernama Rizky. Rizky Sendiri mempunyai arti berkah atau segala bentuk kenikmatan. Lalu nama Rizky tersebut sedikit di utak atik dan agar terkesan unik serta menjual di pasaran, maka awalan Riz di ubah dengan menggunakan awalan RICH (bahasa Inggris) yang artinya kaya. Jadi filosofi dari RICHKY adalah kaya dengan berkah dan segala kenikmatan. hehe amin

cukup segitu dulu sepertinya tentang papah. Kini saya ingin mengulas sedikit tentang mamah yang juga kreatif dan berwawasan luas, terlebih berwawasan lingkungan.

sebagai wadah atau organisasi untuk aktualisasi para ibu-ibu petani, mamah merintis sebuah Kelompok Wanita Tani atau yang biasa di sebut dengan KWT. KWT yang mamah rintis kemudian di beri nama KWT Pertiwi. Nama Pertiwi tersebt diambil dari kepanjangan nama saya yaitu Pertiwi. Terharu sebenarnya, tapi saya bingung dan belum banyak berkontribusi pada KWT Pertiwi tersebut.

**

dengan melakukan upaya-upaya tersebut, sebenarnya papah dan mamah berupaya menjadi sosok guru yang nyata. mengamalkan semboyan "Tut Wuri Handayani" yang di  gagas Bapa Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara, Terutama yaitu Ing ngarsa sung tulada. Yang artinya di depan (kami) memberi teladan dan contoh tindakan yang baik.

Setiap orang tua pastinya ingin  mewariskan kebaikan bagi anak-anaknya dan generasinya berikutnya.
terimakasih untuk mamah papah yang telah merintis warisan kebaikan bagi kami
:)