Minggu,
23 Desember 2012 kemarin, pemerintah provinsi Jawa barat menggelar Upacara Peringatan Hari Ibu ke-84 tingkat Provinsi, yang juga di gabungkan dengan peringatan Hari Kesetia-kawanan Sosial Nasional (HKSN). Upacara peringatan tersebut bertempat di kawasan Gedung Sate, dan tema yang diusung adalah "Peran Perempuan dan Laki-laki Dalam Mewujudkan Pembangunan
Berkelanjutan Menuju Kesejahteraan Bangsa".
Upacara di pimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan sebagai Inspektur Upacara. Juga di hadiri oleh berbagai perwakilan dinas di jawa barat beserta para pejabat-pejabat terkait, selain itu peserta upacara lainnya juga juga terdiri dari para penerima bantuan, penerima penghargaan, tamu undangan, organisasi wanita, serta para ibu-ibu lainnya. Namun upacara peringatan pada pagi itu tidak di hadiri oleh dede Yusuf yang merupakan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Upacara di pimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan sebagai Inspektur Upacara. Juga di hadiri oleh berbagai perwakilan dinas di jawa barat beserta para pejabat-pejabat terkait, selain itu peserta upacara lainnya juga juga terdiri dari para penerima bantuan, penerima penghargaan, tamu undangan, organisasi wanita, serta para ibu-ibu lainnya. Namun upacara peringatan pada pagi itu tidak di hadiri oleh dede Yusuf yang merupakan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Gubernur Ahmad Heryawan dan Para Peserta lain sedang mengikuti jalannya Upacara Peringatan Hari Ibu dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) |
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu didasarkan pada
kongres perempuan ke III tahun 1938, dan berdasarkan pada keputusan Presiden
Republik Indonesia nomor 316 tahun 1959 tentang hari-hari nasional yang bukan
hari libur. Peringatan hari Ibu merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia yang telah berjuang dalam merebut kemerdekaan.
Makna
peringatan Hari Ibu ke-84, seyogyanya merupakan momentum untuk merenungkan
tentang apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum tercapai oleh kaum
perempuan Indonesia, juga memberikan
kesempatan untuk mengoreksi kekurangan dan kelemahan yang dihadapi kaum
perempuan Indonesia dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara, mewariskan nilai-nilai
luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum
perempuan kepada seluruh masyarakat Indonsia, terutama generasi muda guna
memperbaiki tekad dan keyakinan dalam melanjutkan perjuangan mengisi
kemerdekaan.
Secara umum, makna pelaksanaan Peringatan Hari Ibu adalah untuk meningkatkan kiprah perempuan Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan berkeluarga, berbangsa, dan bernegara, serta pembangunan nasional yang berkelanjutan guna tercapainya tujuan pembangunan nasional dan pembangunan milenium (MDGs) serta terwujudnya Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG) antara perempuan dan laki-laki, meningkatkan aspirasi masyarakat mengenai keluhuran kodrat, harkat, dan martabat serta peranan dan kedudukan kaum perempuan, baik dalam kehidupan pribadi maupun organisasi dalam berbagai aktivitas pembangunan.
Secara umum, makna pelaksanaan Peringatan Hari Ibu adalah untuk meningkatkan kiprah perempuan Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan berkeluarga, berbangsa, dan bernegara, serta pembangunan nasional yang berkelanjutan guna tercapainya tujuan pembangunan nasional dan pembangunan milenium (MDGs) serta terwujudnya Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG) antara perempuan dan laki-laki, meningkatkan aspirasi masyarakat mengenai keluhuran kodrat, harkat, dan martabat serta peranan dan kedudukan kaum perempuan, baik dalam kehidupan pribadi maupun organisasi dalam berbagai aktivitas pembangunan.
Puncak acara peringatan hari ibu di provinsi Jawa Barat dilaksanakan di Bandung, sedangkan pelaksanaan di kabupaten atau kota disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat. Rangkaian kegiatan
Peringatan Hari Ibu provinsi Jawa Barat diantaranya Lomba Kreativitas yang diadakan pada bulan Oktober, lalu di bulan November diadakan Dialog Tentang Perempuan, dan Talk
Show, dan kegiatan di bulan Desember berupa Bakti Sosial ke Panti Jompo, ziarah ke
makam tokoh perempuan, yaitu ke taman makam pahlawan Cikutra, Makam Rd. Dewi
sartika di Jl. Karang Anyar Bandung, Makam Cut Nyak Dien di Sumedang, kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Upacara Peringatan Hari Ibu ke 84,
dan Zakat pada perempuan Dhuafa.
“Dirgahayu Ibu Jawa Barat! Dirgahayu Ibu Indonesia!” itulah isi pidato penutup dari Bupati Ahmad Heryawan.
“Dirgahayu Ibu Jawa Barat! Dirgahayu Ibu Indonesia!” itulah isi pidato penutup dari Bupati Ahmad Heryawan.
No comments:
Post a Comment