Sunday 27 January 2013

Pelatihan Penulisan KTI


PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Sabtu, 26 Januari 2013
Siang tadi bagian kemahasiswaan beserta Lembaga Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNISBA, menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi seluruh mahasiswa Unisba dari berbagai fakultas yang sebelumnya telah mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba penulisan karya tulis ilmiah tingkat Dikti. Pelatihan penulisan Karya Tulis Ilmiah tersebut bertempat di Aula Utama unisba Jl. Taman Sari No.1 Bandung.
Pemateri pertama adalah bapak Yuhka Sundaya, yaitu seorang dosen yang juga menjabat sebagai wakil dekan 1 fakultas Ekonomi Unisba. Materi yang disampaikannya berkenaan teknik penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
            Materi tersebut merupakan materi yang sangat penting, sebab penyusunan karya tulis ilmiah (KTI) memanglah tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Bagi sebuah karya tulis ilmiah, aturan penyusunan atau aturan penulisan yang baik dan benar merupakan sebuah syarat perlu (necessary condition) yang harus benar-benar dipenuhi. Maka butuh ketelitian dan kehati-hatian yang sangat ekstra dalam pengerjaannya.
Lebih lanjutnya, beliau menjelaskan bahwa setiap lembaga atau pun institusi mempunyai gaya penulisan atau yang bisa disebut dengan gaya selingkung, yang masing-masing mempunyai perbedaan. Sebagai contoh, perbedaan gaya penulisan atau gaya selingkung dapat dilihat dalam perbedaan penulisan nomor halaman. Ada yang mempunyai ciri khas penomoran halaman nya adalah di atas, dengan posisi nomor di tengah, agak ke kiri, ataupun di kanan. Begitupun sebaliknya. Ada juga yang meletakkan nomor halamannya di bagian bawah tengah, agak ke kiri, dan atau di kanan. Dibagian manapun penomoran halaman, sebenarnya tidak ada yang salah, sebab tidak ada aturan baku mengenai hal tersebut. Namun ketika kita mengikuti sebuah lomba karya tulis ilmiah, kita harus benar-benar mengikuti aturan mengenai gaya penulisan (gaya selingkung) yang di tetapkan oleh lembaga atau instansi yang mengadakan lomba KTI. Gaya penulisan yang baik dan benar, yakni yang sesuai dengan aturan tersebut merupakan aspek utama penilaian di tahap pertama dalam penyeleksian karya tulis ilmiah.
Karena lembaga atau instansi yang di tuju dalam lomba Karya Tulis Ilmiah tersebut adalah Dikti, maka format penulisan Karya tulis ilmiah harus mengikuti aturan gaya penulisan atau gaya selingkung yang sudah ditetapkan oleh Dikti. Kalau menurut istilah saya sendiri, saya menyebutnya bahwa dalam penulisan tersebut, format penulisannya haruslah ke’Dikti-dikti’an. Hehe.
Dikti yang merupakan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi, sangatlah ketat dalam menyeleksi setiap karya tulis yang masuk. Penilaian pertama dilihat dari kulit muka atau tampilan paling depan (cover) dari KTI tersebut. Apakah bagian cover sudah memenuhi standarisasi gaya penulisan (gaya selingkung) Dikti atau belum. Sederhana saja sebenarnya, jika tampilan cover benar-benar memenuhi syarat, maka karya tulis dipastikan akan dapat lolos di tahap pertama, dan dapat masuk ke tahap penilaian selanjutnya. Dan sebaliknya, jika susunan tidak benar-benar sesuai, meski ketidak tepatan tersebut hanya sedikit saja, maka KTI tersebut biasanya langsung di buang. Dibuang dalam artian ini yaitu, KTI akan tidak dibaca sama sekali  meski mungkin isi dari karya tulis ilmiah yang bersangkutan sangatlah kreatif atau berkualitas.
“Usahakan hal tersebut jangan sampai terjadi, karena tentunya akan sangat merugikan mahasiswa sendiri. Sudah cape-cape buat, tapi tidak di baca sama sekali, sehingga usulan yang sebetulnya mungkin saja kreatif tersebut, tidak dapat masuk ke tahapan berikutnya dan dan tidak dipromosikan dalam tingkat nasional.” Ungkap Pa Yuhka mewanti-wanti.
Maka, kunci utama dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah ketelatenan dalam pengerjaannya. Penulis beserta kelompoknya harus sering mereview ulang format dan gaya penulisan, sebelum karya Tulis Ilmiah tersebut benar-benar di kirimkan ke pihak Dikti. Aturan ketat mengenai penulisan yang disusun oleh Dikti, merupakan bentuk latihan bagi mahasiswa dalam hal menulis, khususnya dalam menulis Karya Tulis Ilmiah.
Berkaitan mengenai aturan penulisan, ada beberapa hal penting yang sedari awal harus sangat diperhatikan, yaitu diantaranya :
Penulis karya tulis ilmiah harus mengetahui secara lebih mendalam dahulu mengenai perbadaan antara PKM AI dan PKM GT.
Bahasa yang digunakan tentunya harus bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), sederhana, namun jelas.
Bagian kelengkapan Administratif yang meliputi, halaman judul, nama atau daftar anggota kelompok, halaman pengesahan, dll.

PKM AI.
            Materi pertama yang disuguhkan oleh bapa Yuhkan Sundaya pun selesai, dengan raut kelegaan di wajahnya karena telah menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa dengan sangat jelas dan lugas. Pelatihan penulisan karya Tulis ilmiah terus berlanjut dengan materi selanjutnya, yaitu mengenai Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Artikel Ilmiah yang di sampaikan oleh Doktor Atih Rohaeti Dariah yang merupakan dosen prodi ilmu ekonomi.  
Sebelum masuk kedalam pemaparan materi, Ibu Atih mengapresiasi terlebih dahulu mahasiswa yang telah hadir di ruangan tersebut. “sebelumnya saya bangga kepada mahasiswa yang sudah hadir disini. Karena mahasiswa-mahasiswa yang ada disini merupakan mahasiswa yang tertarik menulis. Menulis itu merupakan sebuah proses yang sangat menuntut kesabaran, namun sesungguhnya menyenangkan”, begitulah kurang lebihnya ungkapan apresiasi beliau.
            Tanpa banyak membuang-buang waktu, beliau langsung masuk pada pamaparan materi mengenai PKM AI. PKM AI merupakan Program kreativitas mahasiswa berbentuk Artikel Ilmiah yang harus disusun berdasarkan pada kegiatan yang telah selesai dilakukan kelompok mahasiswa. Kegiatan yang telah selesai dilakukan tersebut bisa berupa tugas-tugas kuliah dari berbagai mata kuliah, maupun kegiatan-kegiatan lainnya di luar, yang sekiranya dapat di eksplorasi lagi secara lebih mendalam dan dapat ditampilkan keunikannya.
            Tujuan dari PKM AI ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan mengekstrak kembali kegiatan ilmiah yang pernah dilakukan sebelumnya tersebut, lalu menuangkannya dalam bentuk artikel ilmiah. Dengan begitu keterampilan atau kemahiran mahasiswa dalam menulis ilmiah akan meningkat pula.
            Namun meski penulisannya berdasarkan pada kegiatan ilmiah yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, bentuk atau format PKM AI ini tidak seperti sebuah laporan kegiatan. Dalam penulisannya, tetap harus mengikuti kaidah penulisan jurnal ilmiah, diantaranya harus menggunakan bahasa Indonesia baku yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah dimngerti, tidak menggunakan singkatan “dst, tsb” atapun yang lainnya. Dan strukturnya penulisan isi yaitu :
·      Halaman kulit muka
·      Halaman pengesahan
·      isi artikel , yaitu terdiri dari : judul, nama penulis, abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, serta daftar pustaka.
Dalam pemaparannya, Ibu atih ini tidak terlalu banyak membahas mengenai teknik, melainkan lebih kepada motivasi-motivasi bagi mahasiswa, terlebih mengenai motivasi dalam menulis

No comments:

Post a Comment