Saturday 15 December 2012

Mari "Gerakan" Indonesia Untuk Mengajar !




Pendidikan pada dasarnya merupakan hak bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan tidak hanya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi bermanfaat juga sebagai eskalator sosial ekonomi, yakni sebagai sarana untuk ‘naik kelas’ di masyarakat. Namun sayangnya,  tidak setiap individu terlebih anak-anak generasi muda di pelosok negeri ini dapat dengan mudahnya mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas. Berbagai masalah seputar gelapnya dunia pendidikan di Indonesia ini tentunya tidak akan pernah berakhir bila segenap warga Indonesianya sendiri hanya bisa sekedar mengecam tanpa memberikan kontribusi berarti bagi perubahan.
“This is Our problem, Let’s own the problem! ayo miliki masalah-masalah tersebut. Tanamkan dalam diri kita bahwa masalah pendidikan itu adalah masalah yang harus dimiliki kita bersama, bukan hanya milik pemerintah atau pihak-pihak terkait saja.” Ucapnya Anies Baswedan dengan penuh semangat saat menjadi pembicara pada talkshow dan roadshow Gerakan Indonesia Mengajar, yang Bertempat di aula Graha Sanusi Universitas Padjadjaran (UNPAD), Selasa, 20 November 2012 lalu.

“Pendidikan di Indonesia ini, sering dipandang melaui perspektif programatik, yaitu dianggap sebagai sebuah program. Jika terjadi atau terdapat suatu masalah, maka masalah tersebut hanya akan menjadi masalah program manajemennya saja dan bukan menjadi masalah bersama. Padahal Republik ini didirikan dengan semangat “Gerakan”, bukan didirkan dengan gerakan program-program semata. Seharusnya Pendidikanpun dipandang sebagai sebuah gerakan, agar menjadi tanggung jawab bersama!” ucap Anies baswedan menegaskan.
Talkshow dan Roadshow Indonesia mengajar yang di selenggarakan oleh BEM kema Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (PIK) tersebut, selain di hadiri oleh Anies Baswedan selaku pencetus Gerakan Indonesia Mengajar, juga di hadiri oleh para pengajar muda yang baru beberapa hari lalu selesai mengabdi di pelosok negeri. Di awal acara, para pengajar muda tersebut di perkenalkan di hadapan peserta. Mereka berdiri dengan tegak dan penuh kebanggan. Di beberapa sesi acara, beberapa pengajar muda tersebut juga berbagi cerita serta pengalaman saat mengabdi di pelosok negeri, yang membuat orang-orang yang hadir di Aula Graha Sanusia saat itu terinspirasi dan seakan ikut merasakan apa yang para pengajar muda tersebut alami.
Bagi Indonesia mengajar, Mencerdaskan kehidupan bangsa tidak dipandang sebagai cita-cita semata, melainkan sebagai janji kemerdekaan yang harus di lunasi. Meski begitu, Anies mengungkapkan bahwa Gerakan Indonesia Mengajar tidak berencana menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia ini secara menyeluruh, tetapi lebih tepatnya ingin mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk turun tangan dan peduli secara nyata. Selain itu, Indonesia Mengajar juga ingin menggali potensi generasi muda “to become someone”, agar siap di new world atau sebuah dunia dengan serba kebaruannya.
Melalui Talkshow dan Roadshow yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut, Anies Baswedan dan segenap komponen Gerakan Indonesia Mengajar mengundang para peserta yang hadir untuk menjadi para pengajar muda yang mengabdikan diri mengajar selama satu tahun di pelosok negeri. Bagi para calon pengajar muda yang beminat untuk mengabdi, caranya cukup dengan mengunduh atau mengisi formulir yang terdapat di webstie Gerakan Indonesia Mengajar yaitu www. Dan paling lambat tanggal….
“Indonesia Mengajar menawarkan kehormatan bagi anda sekalian para generasi muda untuk mengabdi di pelosok negeri. Hadir kesana, jadilah insprasi dan sebagai ajang Memperkuat tenun kebangsaan, karena disana akan ada  rumah kedua, keluarga kedua. 1 tahun di usia 20 tahunan tentunya akan beda maknanya dengan 1 tahun di usia 40 tahunan. Satu Tahun menjadi pengajar muda dan mengajar ke pelosok negeri, akan selamanya menginspirasi!” Ucap Anies mengakhiri pemaparnya sebagai pembicara.

No comments:

Post a Comment