Tuesday 25 December 2012

Slow Food

Setelah semakin tau, kini aku menjadi lebih selektif menonton televisi. Bahkan bisa tidak menonton televisi sama sekali, karena stereotype bahwa televisi lebih banyak membawa keburukan dan menjadikan aku pasif, tidak produktif. Namun setelah di pikir-pikir, betapa bodohnya aku jika sepenuhnya menghindari televisi. walau bagaimanapun, dalam televisi banyak pula informasi-informasi yang bermanfaat. dan betapa beruntungnya aku di malam ini. Kenapa? sebab saat merasa monoton, aku menonton televisi dengan channel dan acara yang pas. Acara yang tadi aku tonton adalah Rumah Perubahan Bersama Renald Kasali yang ditayangkan di Tvri. hm, TVRI adalah channel yang paling jarang tersentuh olehku, sedari dulu aku terbiasa dengan tayangan-tayangan hiburan di televisi-televisi swasta lain.

Rumah perubahan Bersama Renald Kasali edisi kali ini (Selasa, 25 Desember 2012), membahas tentang Slow Food.

Slow Food.
Dari namanya tersebut, bisa di kira-kira atau bisa di prediksi bahwa slow food adalah kebalikan dari fast food atau makanan-makanan cepat saji yang semakin hari semakin menjamur. Interpretasi kebanyakan orang saat mendengar kata "Slow Food" tersebut, adalah makanan yang di olah dengan proses yang agak lama, tidak serba seketika seperti makanan cepat saji fast food, sehingga dinamakan Slow Food.
Namun ternyata, pengertian Slow Food yang lebih dalam bukan hanya sekedar itu. Slow Food yang dimaksud, membahas secara lebih komperhensif atau menyeluruh mengenai hal yang terkait pangan, bukan hanya berkisar pada proses pengolahan makanan menjadi santapan saja.

adalah Herlianti Hilman yang menjadi pembicara pada acara Rumah Perubahan yang membahas Slow Food tersebut. Siapa sebenarnya Herlianti Hilman? itulah pertanyaa yang menggantung dalam benakku.

rasa penasaran tersebut terjawab. diawali saat video kegiatan narasumber bernama Herlianty Hilman tersebut di tayangkan. keren! ternyata dia adalah seorang aktivis gerakan slow food community,

No comments:

Post a Comment